Nasional
Beranda » Blog » Menguatkan Pengentasan Stunting, Mahasiswa KKN MIT 20 Posko 50 UIN WaliSongo Semarang Turut Berkontribusi Dalam Kegiatan Integrasi Layanan Primer

Menguatkan Pengentasan Stunting, Mahasiswa KKN MIT 20 Posko 50 UIN WaliSongo Semarang Turut Berkontribusi Dalam Kegiatan Integrasi Layanan Primer

Jetak, 17 Juli 2025 – Integrasi Layanan Primer merupakan keterbaruan dari posyandu yang diluncurkan oleh Kementrian Kesehatan RI dengan tujuan agar kesehatan generasi indonesia mendatang terjamin dan berkualitas. Integrasi layanan primer meliputi semua siklus hidup manusia dari ibu hamil, nifas, menyusui, bayi, balita, usia sekolah, remaja, usia produktif dan lanjut usia. Keterbaruan tersebut berupa adanya kunjungan bidan puskesmas terdekat serta adanya kelas ibu hamil dan ibu balita.

Di Desa Jetak Kec. Getasan Kab. Semarang sudah menerapkan Integrasi layanan primer, Metik Prihandini S.Keb. Bidan pengajar dikelas ibu balita menjelaskan bahwa kegiatan ini sudah berlangsung lama dan sudah diaplikasikan di 12 dusun yang ada di Desa Jetak meliputi : Dusun Kendal, Dusun Jayan, Dusun Legok, Dusun Tosoro A, Dusun Tosoro B, Dusun Weru A, Dusun Weru B, Dusun Gajian, Dusun Kemiri, Dusun Dukuh, Dusun Jetak, Dusun Setugur dan pelaksanaanya sebulan sekali. Meskipun Desa Jetak sudah tidak termasuk kedalam kategori desa zona merah stunting, kegiatan pengendalian tetap dilakukan guna lebih menimalisir adanya stunting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Jasa Press Release

“kalau disini kan stuntingnya sedikit tetapi agar tidak terlena dan tidak ada stunting lagi, kita perlu edukasi, peningkatan dan stimulan” ujarnya

Sikap siaga tersebut menunjukkan bahwa pemerintah Desa Jetak serius dalam mengentaskan stunting sesuai dengan asta cita Presiden Prabowo untuk mewujudkan visi yaitu Bersama Indonesia Maju Menuju Generasi Emas melalui peningkatan kualitas kesehatan. Hal ini tercermin dari berbagai program intervensi yang telah dan sedang dijalankan, mulai dari edukasi gizi kepada ibu hamil dan ibu balita, pemantauan tumbuh kembang anak meliputi pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pemeriksaan gigi, pemeriksaan lingkar kepala, pemeriksaan lingkar bahu, pemberian vitamin, pemberian makanan tambahan, hingga kolaborasi aktif dengan kader posyandu dan puskesmas. Pemerintah desa juga secara rutin menggelar sosialisasi dan pendampingan agar masyarakat memiliki kesadaran penuh akan pentingnya pola asuh dan gizi seimbang sejak dini.

Dalam wawancara dengan salah satu warga Desa Jetak sekaligus Kepala Dusun Tosoro B, Ibu Arifah, yang memiliki balita, ia mengungkapkan rasa Syukur atas perhatian dan dukungan pemerintah Desa Jetak. Ia juga mengharapkan semoga program ini berjalan terus menerus karena manfaatnya sangat banyak salah satunya dapat memantau perkembangan anak.

Kolaborasi POLRI dan LSM PENJARA 1 di HUT Bhayangkara ke-79: Cahaya Mushaf dan Air Kehidupan untuk Mushala Pelosok Gunungkidul

“harapan untuk saat ini ILP harus berjalan karena ini bermanfatat bukan hanya menimbang untuk pertumbuhan anak tetapi berkelanjutan sampai lansia semoga program ini tetap berjalan” ujarnya

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan