Kolom
Beranda » Blog » Ketika Pembangunan Membawa Ketergantungan: Melihat IKN Lewat Lensa Teori Ketergantungan

Ketika Pembangunan Membawa Ketergantungan: Melihat IKN Lewat Lensa Teori Ketergantungan

WhatsApp Image 2025-10-23 at 20.18.25
Annisa Ayu

Oleh : Annisa Ayu, Fisip Universitas Wiraraja

Indonesia Vox, Kolom – Pembangunan selalu menjadi kata kunci dalam narasi kemajuan bangsa. Di Indonesia, proyek-proyek infrastruktur berskala besar kerap dikaitkan dengan simbol kemajuan dan modernitas. Salah satu contoh paling nyata adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Digambarkan sebagai kota masa depan yang hijau, cerdas, dan berkelanjutan, IKN menjadi ambisi
besar pemerintah untuk mendesentralisasikan pusat pemerintahan sekaligus membangun pusat
pertumbuhan ekonomi baru.

Namun, di balik semangat optimisme itu, terdapat pertanyaan penting yang patut diajukan: sejauh
mana pembangunan ini mencerminkan kemandirian nasional? Ataukah justru memperdalam
ketergantungan Indonesia terhadap modal, teknologi, dan kepentingan asing?

Untuk menjawabnya, kita bisa menengok kembali Teori Ketergantungan (Dependency Theory) yang berkembang pada era 1960–1970-an, khususnya di Amerika Latin. Teori ini menawarkan kritik tajam terhadap model pembangunan yang berakar pada struktur ekonomi global yang timpang antara negara maju (core) dan negara berkembang (periphery).

Urban Entrepreneurship: Merevitalisasi Kota Melalui Inisiatif Warga

Tokoh seperti Andre Gunder Frank dan Fernando Henrique Cardoso menjelaskan bahwa negara-negara berkembang tidak benar-benar “tertinggal”, tetapi dibuat tetap berada dalam posisi tersebut karena ketergantungan struktural
terhadap negara-negara maju.

Jasa Stiker Kaca

Pembangunan yang Tergantung pada Modal Asing

IKN dirancang sebagai megaproyek yang memerlukan investasi sangat besar. Pemerintah menyatakan bahwa sebagian besar pendanaan akan datang dari investor swasta, termasuk dari luar
negeri. Jepang, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, hingga China telah disebut-sebut sebagai calon
investor strategis. Hal ini memperlihatkan kecenderungan pembangunan Indonesia yang sangat
bergantung pada aliran modal asing.

Dalam kerangka Teori Ketergantungan, masuknya modal asing bukanlah hal yang netral. Modal
tersebut sering kali datang dengan “harga” tertentu berupa kontrak jangka panjang, pembebasan
pajak, atau penyesuaian kebijakan yang menguntungkan pihak investor.

Dalam banyak kasus di negara berkembang, investasi asing lebih banyak menguntungkan elite ekonomi dan politik domestik, sementara rakyat kecil hanya mendapat efek trickle-down yang sangat terbatas, jika tidak ingin disebut ilusi belaka.

Siapa yang Diuntungkan?

Pertanyaan mendasar lain dalam konteks pembangunan IKN adalah: siapa yang sebenarnya akan
diuntungkan? Pemerintah memang menyebutkan bahwa IKN akan menjadi simbol pemerataan pembangunan dan pertumbuhan baru di luar Jawa.

Entrepreneur Cerdas Paham Strategi: Lebih dari Sekadar Insting dan Keberanian

Namun dalam praktiknya, masyarakat lokal, terutama komunitas adat di Kalimantan, mengaku kurang dilibatkan dalam proses perencanaan. Banyak yang khawatir akan kehilangan tanah adat, tergeser secara sosial-ekonomi, dan hanya menjadi penonton dari pembangunan yang berlangsung di tanah mereka sendiri.

Teori Ketergantungan mengajarkan bahwa pembangunan sering kali dikooptasi oleh elite domestik
yang beraliansi dengan kepentingan luar. Akibatnya, manfaat pembangunan tidak terdistribusi
secara merata, tetapi justru memperbesar kesenjangan antara pusat dan pinggiran, antara elite dan
rakyat biasa.

Jasa Press Release

Jalan Keluar: Membangun dari Dalam

Bukan berarti Indonesia harus menutup diri dari investasi atau kerja sama internasional. Namun,
yang dibutuhkan adalah pembangunan yang berakar pada kekuatan dalam negeri baik dari segi
modal, teknologi, maupun pengambilan keputusan. Pemerintah harus memastikan bahwa investasi
asing tidak menjadi alat dominasi, melainkan alat kolaborasi yang menguntungkan masyarakat lokal secara nyata.

Langkah-langkah seperti membangun industri teknologi nasional, memperkuat riset dalam negeri,
memastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengambilan kebijakan, serta mengurangi
ketergantungan fiskal pada utang luar negeri adalah prasyarat menuju pembangunan yang mandiri.
IKN bisa menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan ketergantungan
struktural.

Namun itu hanya bisa terjadi jika pembangunan tidak hanya dipahami sebagai proyek fisik, tetapi sebagai proses sosial-politik yang harus memerdekakan, bukan membelenggu. Teori
Ketergantungan memberikan kita lensa kritis untuk melihat bahwa tidak semua bentuk
pembangunan adalah kemajuan. Kadang, di balik bangunan megah, tersembunyi relasi kuasa yang
menindas.

Muhammad Riyadh Fadild Ajak Generasi Muda Wujudkan Semangat Kebangkitan Nasional 2025

Kita harus berani bertanya: apakah pembangunan IKN benar-benar untuk rakyat Indonesia, atau
justru menjadikan kita lebih bergantung dari sebelumnya?

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan